What happened to Sumatran Tiger "Batua"?

On 16th August 2021, people were shocked by the news that questioning on the releasing of sumatran tiger “Batua”, sometimes called an “Kyai Batua”. It is a pity that the news was published only contain of public statement without any clarification from related stakeholder. The content are potentially obscure people belief toward recently study on this tiger. 

So, who is Batua and what hapenned to him?

Batua was rescued due to snare hit his leg and has been doing rehabilitate in Lembah Hijau Zoo – Lampung since 2019. After being check medically, amputation should be carried out for a part of his leg (left-foreleg). 

Lantas, siapakah sesungguhnya Batua dan ada apa dengan sang Kyai?

Batua merupakan harimau yang diselamatkan dari jerat pemburu dan direhabilitasi di Taman Marga Satwa Lembah Hijau – Lampung sejak tahun 2019. Sebagai bagian dari upaya penyelamatan, telah dilakukan tindakan medis berupa amputasi sebagian tapak salah satu kaki depan Batua. Amputasi dilakukan akibat kerusakan jaringan yang bersifat permanen. Setelah menjalani proses rehabilitasi dan kajian mendalam terkait perilaku satwa liar oleh tim ahli yang ditunjuk oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), harimau sumatera Batua telah siap untuk dilepasliarkan kembali ke habitatnya. Kajian intensif yang telah dilakukan meliputi aspek medis, habitat, dan perilaku. Hasil kajian tersebut menunjukkan bahwa Batua adalah harimau jantan produktif yang sehat dan menujukkan sifat alami harimau untuk bertahan hidup di alam.

Skor kondisi tubuh Batua berada di angka 3,5 yang menandakan harimau layak untuk bertahan hidup di alam liar. Kondisi fisik pasca amputasi dipastikan bukan penghalang untuk satwa hidup dalam habitat aslinya, karena hasil rekaman beberapa kamera jebak menunjukkan bahwa ada individu harimau liar dengan kondisi serupa yang tetap termonitor selama bertahun-tahun. Hasil kajian perilaku pada Batua juga menunjukkan bahwa kondisi fisik tidak menimbulkan gangguan berarti pada beberapa indikator kunci perilaku alami.

Tim memastikan bahwa dengan mengembalikan Batua ke habitat aslinya akan memberi makna penting bagi konservasi satwa dilindungi. Menyokong populasi harimau sumatera yang saat ini sudah sangat sedikit di alam.

Berdasarkan rencana awal, Batua akan dilepasliarkan oleh Kementerian LHK melalui Ditjen KSDAE pada tanggal 17 Agustus 2021 yang bertepatan dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Saat ini, rencana pelepasliaran Batua ditunda berdasarkan surat dari Ditjen KSDAE no. S.620/KSDAE/KKH/KSA.2/8/2021. Forum HarimauKita berharap bahwa penundaan ini dapat menjadi bahan pelajaran bagi kita semua dan memberikan dampak positif bagi pelestarian harimau sumatera ke depannya.

Korespondensi:
Forum HarimauKita

Bagikan