Forum HarimauKita (FHK) sebagai pengelola data SWTS atas mandat Direktorat KKHSG melalui Surat Direktur No. S.529/KKH/AJ/KSA.2/5/2019 perihal Pelaksanaan Kegiatan Sumatran Wide Tiger Survey, per bulan Mei 2023 telah menerima data sebanyak 537 grid dari 721 target grid survei. Dengan ini, data yang masuk telah mencapai 74,48% dan secara menyeluruh telah mencakup lanskap-lanskap prioritas harimau sumatera.
Data yang dikelola hingga saat ini telah memenuhi kriteria untuk dilakukan analisis. Sebagian besar lansekap prioritas seperti Leuser-Ulu Masen, Kerinci Seblat, Bukit Barisan Selatan, Berbak Sembilang, Batang Toru, Rimbo Panti-Pasaman, Bukit 12, Bukit 30, dan Kampar telah dilakukan survei secara menyeluruh. Seiring dengan perkembangan informasi, maka pemanfaatan data SWTS harus dilakukan secara optimal, mengingat data ini dapat mempengaruhi strategi pengelolaan konservasi kawasan dan spesies harimau sumatera dan satwa mangsanya.
Analisis okupansi satwa liar telah banyak diterapkan dibeberapa kawasan didunia. Penggunaan okupansi dipilih karena data yang diambil merupakan satwa yang memiliki jangkauan luas dan tidak pasti keberadaanya. Beberapa tahun belakang, metode analisis telah berkembang dengan pesat untuk mengukur tingkat okupansi, persistensi dan kolonisasi spesies[1]. Salah satu studi yang dapat dijadikan referensi dilakukan oleh Tobler dkk. (2015), dalam rangka menghitung kekayaan jenis dan okupansi dari 24 spesies mamalia terestrial dan 3 spesies burung besar terestrial di Peru[2]. Estimasi okupansi suatu spesies dapat digunakan untuk memantau perkembangan kehadiran suatu spesies, dan dengan memasukkan covarian, model data dapat digunakan untuk menginvestigasi bagaimana kekayaan dan okupansi suatu spesies berdasarkan perbedaan variabel habitat, dampak aktivitas manusia dan/atau praktek pengelolaan kawasan.
Menginat pentingnya data yang telah terkumpul, Forum HarimauKita dan Sintas Indonesia melakukan Focus Group discussion (FGD) untuk menentukan metode analisis yang sesuai untuk mengolah data SWTS ini. Terdapat beberapa isu utama yang dibahas pada FGD hari ini (Senin, 5 Juni 2023) antara lain; telah terselesaikannya survey sebanyak lebih dari 70% dari 721 target grid survey, kordinasi dengan mitra pelaksana untuk perbaikan data, tahun pelaksanaan melebihi target rencana dari 2 tahun menjadi 5 tahun, verifikasi temuan jejak dari data foto, identifikasi teknik analisis data dan kebutuhannya, dan penggunaan data (data sharing agreement).
Proses diskusi untuk menentukan metode analisis data. Dok. Forum HarimauKita
Tujuan utama dilaksanakannya FGD ini adalah untuk membahas kesepakatan terkait metode analisis data yang diperlukan dalam pemanfaatan data SWTS yang disesuaikan dengan teknis, penggunaan teknologi dan tren isu yang sedang berkembang. Kegiatan FGD diawali dengan laporan kemajuan oleh Hariyo T. Wibisono, Ph.D sebagai Koordinator SWTS, dilanjutkan dengan laporan teknis pengumpulan data oleh Elisabeth Supi Astuti sebagai Koordinator data SWTS Forum HarimauKita, pemaparan dan diskusi tentang Pengenalan Metode Analisis dan Pemanfaatan Data Okupansi oleh Dr. Mathias W. Tobler – San Diego Zoo Wildlife Alliance.
Sesi dilajutkan dengan diskusi menentukan metode analisis data yang dipandu oleh M. Irfansyah Lubis dari WCS – IP / Anggota Forum HarimauKita. Hasil kesepakatan dari FGD hari ini adalah penggunaan data SWTS periode 1 pada tahun 2007 – 2009 dan data SWTS ke 2 tahun 2018 – 2023. Dalam diskusi juga disepakati bahwa analisis yang dilakukan akan menggunakan data satwa harimau dan data mangsa serta data gangguan menggunakan metode multi season dan multi spesies. Sebagai penutup, Kepala Sub Direktorat Pengawetan Jenis-Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Ibu Badiah, S.Si menyampaikan bahwa diharapkan hasil analisis data yang akan dilakukan dapat selaras dengan skema dan capaian dari program Inventarisasi Kehati oleh KLHK, IBSAP dan IUCN Redlist. Sehingga data dan informasi kehati khususnya harimau sumatera dapat tervalidasi dan terkomodir secara terpusat.
FGD ini dihadiri oleh Staf Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik, Direktur Yayasan SINTAS Indonesia, Staf Forum Konservasi Leuser, Staf WCS Indonesia Program, Staf FFI Indonesia Programme, San Diego Zoo Wildlife Alliance. Kegiatan FGD ini terlaksana atas dukungan Direktorat KKHSG, Yayasan SINTAS Indonesia dan TFCA Sumatera.
Sekretariat Forum HarimauKita :
Irvan Prasetio | Yayuk Rahmawati
info@harimaukita.or.id / +62 813-1137-5740 (Text Only)
Referensi:
[1] Weyde L.K. V.D., Tobler M.W., Gielen M.C., Cozzi G., Weise F.J., Adams T., Bauer D., Bennett E., Bowles M.,Brassine A., Broekhuis F., Chase M., Collins K., Finerty G.E., Golabek K., Hartley R., Henley S., Isden J., Keeping D., Kesch K., Klein R., Kokole M., Kotze R., LeFlore E., Maude G., McFarlane K., McNutt J.W., Mills G., Morapedi M., Morgan S., Ngaka K., Proust N., Rich L., Roodbal M., Selebatso M., Snyman A., Stein A., Sutcliff R., Tshimologo B., Whitesell C., Winterbach C., Flyman M.V. 2021. Collaboration for Conservation: Assessing Countrywide Carnivore Occupancy Dynamics from Sparse Data. Winley Online Library
[2] Tobler M.W., Hartley A.Z., Carillo-Percastegui S.E., Powell G.V.N. 2015. Spatiotemporal hierarchical modelling of species richness and occupancy using camera trap data. Journal of Applied Ecology, 52,413-421.
Bagikan
Location: Perumahan Bumi Indraprasta I Jl. Arimbi 1 No. 2 Bantarjati, Bogor Utara, Kota Bogor 16153
Phone: +62 251-8347-847
Email: info@harimaukita.or.id
Openning hours: Senin - Jum'at 09:00 - 17:00 WIB