Komitmen Direktorat KKHSG dalam Penanganan Penyakit Menular Akibat CDV pada Satwa Liar di Indonesia

Surveilans Penyakit Menular
Salah satu ancaman bagi populasi harimau sumatera selain perdagangan dan kehilangan habitat adalah penyakit menular, seperti Canine Distemper Virus (CDV). Sebelumnya diketahui CDV mengancam populasi harimau amur (Panthera tigris altaica) terinfeksi CDV dan berdasarkan analisis diperkirakan dapat meningkatkan kemungkinan kepunahan 65% dari populasi kecil (25 individu) dalam kurun waktu 50 tahun. Di Indonesia, temuan infeksi CDV diketahui teridentifikasi di 9  dari 21 sampel individu harimau sumatera yang di rescue dari alam (Bongot et al., 2020).

Kegiatan yang Dilaksanakan
Sebagai salah satu upaya pengendalian penyakit menular pada satwa liar di Indonesia, Direktorat KKHSG-Direktorat Jenderal KSDAE bersama Forum HarimauKita menyelenggarakan kegiatan Bimbingan Teknis Deteksi dan Penanganan Canine Distemper Virus (CDV) di Indonesia. CDV merupakan virus yang dapat menyebabkan penyakit distemper pada berbagai jenis karnivora, termasuk harimau sumatera dan macan tutul jawa. Penyebaran penyakit menular pada populasi kedua satwa tersebut dapat mengakibatkan tekanan populasi yang masif sehingga deteksi dan penanganan perlu dilakukan sedini mungkin.

Kegiatan bimbingan teknis diselenggarakan selama tiga hari pada 27 – 29 September 2022 di D’Anaya Hotel, Bogor. Kegiatan dihadiri oleh 34 orang peserta yang berasal dari UPT lingkup KSDAE di Sumatera dan Jawa, lembaga mitra, dan universitas. Kegiatan ini menghadirkan narasumber yang berasal dari kalangan peneliti, dokter hewan, dan praktisi profesional di bidang konservasi dan kedokteran hewan. Materi yang disampaikan antara lain mengenai perkembangan CDV dan ancamannya terhadap harimau sumatera, mekanisme pengambilan dan pengiriman sampel, hingga pengujian sampel untuk penegasan diagnosis.

Melalui kegiatan pemaparan, diskusi kelompok, dan diskusi panel, peserta mendapatkan informasi terbaru mengenai perkembangan studi terkait CDV dan berbagi informasi serta pengalaman terkait penanganan penyakit menular satwa liar khususnya dalam kasus CDV serta menentukan strategi bersama dalam penanganan CDV ke depan.

Tindak Lanjut
Di akhir sesi, peserta sepakat untuk merumuskan rekomendasi yang dapat menjadi acuan bersama dalam hal penanganan CDV pada harimau sumatera dan macan tutul di Indonesia. Rekomendasi ini akan diterapkan pada semua individu harimau sumatera dan macan tutul baik yang diselamatkan di alam, yang telah ada di lembaga khusus konservasi dan pada temuan individu yang mati. Rekomendasi ini mencakup upaya dalam hal 1) pengambilan dan penyimpanan sampel, 2) pengelolaan data dan informasi, 3) pendekatan pengujian dan penjadwalan dan 4) mekanisme pelaporan.

Terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Direktorat KKHSG atas terselenggaranya kegiatan bimtek ini, serta dukungan dari Wildlife Vets International sebagai co-organizer dan co-funding dalam kegiatan ini.

Bogor, 29 September 2022

Narahubung:
Forum HarimauKita
+62 813-1137-5740 (Official WhatsApp FHK)

Bagikan